KAK YONO BERSAMA PETANI, PECAHKAN MASALAH DIMASA PANDEMI
Pandemi penyakit yang disebabkan virus Corona baru atau COVID-19 yang menghantam dunia termasuk di Indonesia, meningkatkan kehidupan petani yang selama ini masih dalam keterbatasan.
Kehidupan para petani utama untuk tanaman pangan, seperti padi, memang bisa dikatakan jauh dari berkecukupan. Tidak jarang, para petani yang menggarap sawah di berbagai daerah, merupakan buruh tani yang hanya tahapan tidak banyak.
Dengan atau tanpa adanya pandemi COVID-19, pendapatan bisa dibilang cukup rendah. Terlebih, musim panen padi, tidak dilakukan setiap bulan, sehingga pendapatan yang minim itu, harus dikelola untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
“Pendapatan dicukup-cukupkan, namun saat ini harga pupuk sedang tinggi. Itu cukup berat,” kata Ghofar, Salah satu Petani dari Sumberjo. (Selasa, 23 Maret 2021).
Anggota DPRD fraksi Nasdem Bojonegoro, menyatakan bahwa "Dengan kondisi tersebut, ditambah harga pupuk yang tinggi, serta jual produk pertanian yang tidak menentu, dapat dikatakan bahwa bukan hanya untuk saat ini, namun secara jangka panjang, sektor pertanian menjadi sektor yang tidak mendukung" .
Menurut catatan Kakak Yono, panggilan akrabnya saat Ditemui bersama Petani di Sumberjo, "ada beberapa hal yang bisa dibenahi pemerintah, terutama pada masa pandemi seperti saat ini. Ada beberapa hal yang menjadi catatan catatan, terkait dengan stabilitas harga, alur distribusi, jaminan pasokan, dan kepastian pembelian hasil pertanian ".
"Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah adalah memberikan jaminan kepastian serapan hasil pertanian, dan menghindarkan para petani dari para tengkulak, dan juga membenahi rantai distribusi yang bisa membahayakan persaingan sehat." katanya menambahkan. (SAB).
Comments
Post a Comment