PENGRAJIN BATIK JONEGOROAN SEPI PERMINTAAN DITENGAH PANDEMI COVID-19
Pengrajin batik Jonegoroan di Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari , Kabupaten Bojonegoro , Jawa Timur, menyatakan permintaan produk mereka semakin menurun bahkan sepi selama pandemi COVID-19.
Pengrajin batik warga Dusun Korgan RT 1 RW 1 Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari Suntoro, Sabtu 20 Agustus 2021, menambahkan "hingga sekarang beroperasi masih sepi tidak ada pesanan dari sekolah ataupun instansi serta perusahaan".
Selama pandemi ini dalam satu bulan hanya laku satu hingga dua lembar kain batik. Padahal, sebelum pandemi dalam satu
minggu saja bisa laku puluhan lembar kain batik," menambahkan
Untuk bertahan hidup, perajin batik Jonegoroan memiliki pekerjaan yang lain, seperti bertani dan beternak sehingga tetap bisa bertahan selama pandemi ini.
Sebelum pandemi membatik sangat membantu untuk menambah pendapatan keluarga, karena sebelum pandemi banyak pesanan dari sekolah, instansi sebagai seragam ataupun suvenir untuk tamu kunjungan, kalau sekarang benar-benar sepi.
Seperti diketahui Semula, Bojonegoro tak memiliki batik khas daerah. Sang Bupati Suyoto-lah yang mencetuskan ide lomba desain motif batik khas Bojonegoro yang diikuti para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Hasilnya, terpilihlah 9 motif batik (selanjutnya berkembang menjadi 14 motif) yang menjadi motif khas kota yang juga berjuluk Kota Ledre ini. (SAB)
Comments
Post a Comment