DITENGAH PANDEMI COFID 19, HAUL WALI KIDANGAN MALO BOJONEGORO, TETAP LAKSANAKAN PROKES.
Haul Wali Kidangan Malo, yang rutin dilaksanakan hari kamis legi malam Jum'at Pahing, bulan muharam, sejak pagi warga setempat dan para peziarah, sudah mulai datang ke lokasi Makam Mbah Wali Kidangan.
Haul Wali Kidangan kali ini dibanjiri ratusan jemaah atau peziarah, baik dari warga lokal Bojonegoro maupun dari luar Bojonegoro.
Peziarah niat untuk hadir diacara haul Wali Kidangan yang datang berasal dari cepu, Kabupaten Blora, Nganjuk, Ngawi, Tuban dan Lamongan.
Para jemaah yang datang ada yang khusus untuk berziarah, namun ada juga, khususnya warga sekitar, yang datang untuk mengikuti dan mendengarkan pengajian di lokasi tersebut.
Acara haul Wali Kidangan, juga dilaksanakan kegiatan pengajian oleh Kyai Mahsun dari Sugihwaras.
"Hidup harus memperbesar ibadah, untuk bekal dalam kehidupan akherat. Walaupun perjalanan hidup itu sangat susah dijalani" ucap kyai Mahsun,
"Manusia harus memiliki empat tradisi, yaitu memliki sunatulloh, baik dengan sesama, bertindak sesuai ajaran Rosulluloh, bertanggung jawab untuk kehidupan" ujar Kyai Mahsun menegaskan, yang juga Da'i Polres Bojonegoro.
Ratusan peziarah dan wargapun tumpah ruah di area makam Wali Kidangan. Walaupun untuk mencapai lokasi tersebut, mereka harus susah-payah menapaki ratusan anak tangga, setapak demi setapak, untuk sampai di lokasi tersebut, karena lokasi Makam Wali Kidangan ini berada di atas ketinggian atau bukit.
Demi untuk menunaikan apa yang telah mereka niatkan, seakan tak tampak wajah dari para pengujung atau peziarah yang lelah, semuanya kelihatan semangat.
Nursalim salah satu Kaur Perencanaan, Desa Sukorejo mengatakan bahwa setiap malam Jum’at lokasi ini sangat ramai dibanding hari biasa utamanya saat haul Wali Kidangan.
"Saat acara haul Wali Kidangan, tetap menerapkan protokol kesehatan, karena acara ini dilaksanakan saat pandemi corona," ucap Mas Nur, menegaskan
Konon, Makam Wali Kidangan dipercaya sebagai makam seorang ulama besar bernama Syech Muqodar dari Kasultanan Pajang atau yang disebut Wali Kidangan, ada pula yang menyebutnya Pangeran Kumbang Ali-Ali. Makam ini tidak pernah sepi peziarah dari berbagai daerah, utamanya pada malam 1 Muharram atau 1 Syuro ketika haul tahunan digelar oleh masyarakat sekitar.
Makam Wali Kidangan sendiri ada di atas bukit Kidangan yang jaraknya sekitar 1,5 km dari Jembatan Malo menuju arah utara, tepatnya di Desa Sukorejo. Untuk sampai di makam ini kita harus menaiki sekitar 500 anak tangga keatas bukit. Lokasinya yang terlihat syakral namun rindang dan sejuk membuat peziarah begitu kerasan mendo’akan dan berharap berkah dari ditempat religi ini. (SAB)
Comments
Post a Comment