OPTIMALISASI PENANGANAN PPKS, DINSOS BOJONEGORO DAN PROPINSI, ADAKAN FAMILY GATHERING ODGJ KORBAN PASUNG, SEBAGAI WUJUD PROGRAM JAWA TIMUR BEBAS PASUNG 2024
ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) kerap menerima diskriminasi dari masyarakat karena dianggap berperilaku menyimpang. Padahal, dengan penanganan yang tepat, ODGJ tidak meresahkan atau membahayakan orang lain seperti anggapan umum.
Dalam rangka optimalisasi penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) lingkup Bidang Rehabilitasi Sosial serta sebagai salah satu bentuk respon terhadap permasalahan korban pasung psikotik, Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro mengadakan kegiatan family gathering sebagai program prioritas Gubernur Jawa Timur dalam Penanganan ODGJ melalui Program Jawa Timur bebas pasung.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Arwan, MSi menyampaikan bahwa kegiatan Family Gathering pasung ini digelar dengan harapan terwujudnya sinergitas antar lembaga dengan pemangku kebijakan dalam menangani korban pasung di daerah kabupaten Bojonegoro menuju Jatim bebas pasung.
Selanjutnya, Kadis Sosial Bojonegoro ini menyatakan bahwa "didalam penanganan pasung tidak boleh mengabaikan keamanan dan keselamatan masyarakat, oleh karena itu semua pihak agar saling bersinergi dalam menangani pasung
sehingga bisa menjaga klien setelah kembali ke masyarakat".
Eka Puspitasari, Kabid Rehabilitasi Sosial kabupaten Bojonegoro, menyampaikan, pada kegiatan ini sebagai narasumber yang hadir adalah dari Dinas Sosial Propinsi, Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, RSJ Menur, Dinas Kesehatan Bojonegoro sedangkan sebagai peserta dalam kegiatan ini yaitu dari Kepala desa /perangkat desa, Bhabinsa /Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat dan keluarga klien (Selasa, 30 April 2024).
Pendamping Pasung Kabupaten Bojonegoro, Pipit Anggraini SE, menjelaskan bahwa per hari ini, jumlah penderita ODGJ Pasung di Bojonegoro, selalu mengalami penurunan dari 15 orang tahun 2022, 13 orang pada tahun 2023 dan 10 orang tahun 2024 dengan kondisi terpantau serta terverifikasi dalam penanganannya, sehingga diharapkan dapat segera dibebaskan dan kembali normal diterima oleh masyarakat.
Sebagai mana diketahui, ODGJ mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan pada cara berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku mereka sehari-hari dan sebagai akibatnya penderita ODGJ sulit berinteraksi dengan orang lain.(WHY)
Comments
Post a Comment